CIREBON – Sungai
Singaraja meluap, sejumlah desa di dua Kecamatan terndam. Luapan sungai
Singaraja mencapai 1,7 meter akibatnya warga di Kecamatan Pangenan dan
Astanajapura sontak menyelamatkan barang-barang milaiknya. Selain itu, luapan
sungai tersebut juga membuat kemacetan panjang di jalan raya.
"read more"
Berdasarkan pantauan dilapangan, rumah warga yang
terendam di Kecamatan Astanajapura diantaranya Desa Kanci, Desa Kancikulon,
Desa Japurabhakti, Desa Japurakidul, serta Desa Astanajapura, sedangkan di Kecamatan
Pangenan yaitu Desa Japuralor, Desa Astanamukti, Desa Pengarengan, Desa
Rawaurip, Desa Getrakmoyan. Luapan air sungai tersebut hingga menutup jalur
pantura hingga jalan raya mengalami kemacetan cukup panjang mencapai puluhan
kilometer.
Banjir ini membuat banyak kendaraan baik sepeda
motor maupun mobil terjebak banjir hingga mengalami kerusakan dibagian mesin. Beberapa
penduduk terpaksa diungsikan di masjid Desa Kalibangka, aparat dari Kepolisian,
TNI dan Pemerintah setempat, Dinas Sosial dibantu warga mendirikan tenda
pengungsian. Banjir telah mengakibatkan ribuan rumah, jalan transportasi,
sarana pekonomian pasar dan sarana pendidikan sekolah terendam hingga
melumpuhkan seluruh aktifitas masyarakat secara luas.
Camat Pangenan, H Nanang mengatakan, di
Kecamatannya terdapat lima Desa yang terendam banjir, Banjir mulai terjadi pada
pagi hari. Atau setelah wilayah kecamatan Astanajapura mulai surut baru kekita
pada pagi harinya terjadi di kecamatan Pangenan, “wilayah kita mendapat krirman
dari kecamatan Astanajapura, karena Pangenan ini dekat dengan laut. Kita semua
siagakan pihak kecamatan maupun Polsek siagakan untuk membantu para warga,” jelasnya.
Di kecamatan Susukanlebak, banjir sungai Cilame
yang merupakan kiriman dari wilayah Kabupaten Kuningan merobohkan bangunan
rumah milik Selamet (45) warga Blok Birday Desa Ciawiasih Kecamatan
Susukanlebak Kabupaten Cirebon. Adapun air banjir yang meluap dan menggeruskan
satu rumah yang berdiri di sepadan aliran sungai tersebut terjadi Minggu (15/3)
sekitar pukul 16.00 wib. “Air sungai cilame meluap cukup tinggi dan kencang
hingga mampu menghancurkan sandaran dinding penopang rumah milik Selamet hingga
separuh bangunan ambruk dibagian tengah dan belakang rumahnya,” ucap salah
seorang warga.
Sedangkan saksi mata yang sekaligus Kakak korban
(Selamet, red), Awod menuturkan, dirinya merasakan sesuatu yang janggal
terdengar keras yang tidak seperti biasanya terjadi di aliran sungai Cilame
yang tepat berada di samping bengkel miliknya. Diakui Awod, meski sungai cilame
biasa terjadi luapan air banjir, namun yang kali ini tidak seperti biasanya
dengan luapan dan arus yang begitu besar dan kencang.
Kapolsek Susukanlebak, AKP Subagyo membenarkan
adanya insiden robohnya rumah salah satu warga di Desa Ciawiasih akibat terjangan
banjir. Atas adanya insiden tersebut pihaknya bersama jajaran anggota segera
melakukan investigasi dan mengamankan TKP. "Setelah ada laporan dari warga
jajaran anggota kami segera bergegas, kami lakukan investigasi dan pengamanan
TKP. Meski tidak ada korban jiwa, namun seluruh isi rumah dibagian dapur dan
kamar mandi hanyut terbawa arus banjir, "terangnya. (cd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar